Alergi asi untuk bayi tentu ibunya sangat tak harapkan terjadi, sebab akan berdampak serius pada perkembangan otak jabang bayi.
Oleh karena sebab itu, maka banyak kaum ibu sering merasa khawatir secara berlebihan sang jabang bayinya terkena alergi ASI. Lantas, apa sih alergi asi itu, simak uraiannya berikut
Musabab munculnya Alergi ASI
Seorang dokter anak dan pakar laktasi asal dari negara kanada (dr jack newman) berpendapat bahwa tidak ada bayi yang mengalami alergi ASI. Alergi itu muncul karena ada makanan/ minuman tertentu masuk ke dalam asi ibunya.
Tanda-tanda umum jabang bayi yang telah terkena alergi asi seperti muncul mual, diare, berasa sesak napas, dan bercak ruam pada kulit. Gejala ini biasanya timbul setelah beberapa jam bayi itu menyusui asi.
Tanda umum alergi Asi
Secara umum ada beberapa tanda bahwa bayi terkena alergi ASI, berikut adalah gejalanya:
1. Gumoh
Perlu kita tahu bahwa tanda-tanda alergi ASI seperti muntah atau gumoh pada sang bayi dapat muncul secara tiba-tiba. Tapi keduanya itu berbeda, kalau gumoh reaksi kontraksi otot perut bayi tidak ada. Sedangkan muntah ada reaksi kontraksi oto perutnya.
2. Muncul Ruam pada kulit
Ruam kulit adalah kondisi yang terjadi pada kulit bayi yang tampak berwarna agak kemerahan. Ini akan terjadi saat bayi itu selesai menyusui ke ibunya yang barusan selesai makan makanan yang bersumber dari laut.
3. Muncul bunyi mengi
Jika ada bunyi mengi yang mirip orang yang terkena serangan penyakit asma, maka kita perlu berhati-hati karena salah satu tanda bayi terkena alergi ASI. Namun kabar baiknya gejala seperti inibukan gejala utamanya
4. Mengalami diare
Bayi yang mengalami diare tidak selalu menjadi tanda terkena penyakit muntaber, namun bisa jadi merupakan gejala adanya alergi asi. Oleh sebab itu sang ibu perlu mewaspadai sejak dini jika ada gejala diare seperti ini.
Makanan sumber terjadinya Alergi ASI
Makanan pada bayi tentu belum menjadi makanan utama sebab masih bergantung pada asupan asi dari ibunya. Oleh sebab itu ada makanan yang bisa menyebabkan alergi pada bayi tanpa ia konsumsi secara langsung melainkan akibat ibunya sendiri, seperti ;
1. Produk Susu sapi
Produk susu ini bisa menjadi sumber alergi pada bayi kalau ibunya sebelum menyusui terlebih dahulu minum produk susu sapi. Ini berakibat protein dari susu itu masuk ke dalam asi sehingga memicu reaksi alergi yang punya riwayat alergi protein susu sapi.
2. Minuman mengandung kafein
Kopi merupakan produk dengan kandungan kafein yang cukup tinggi karena itu sangat tidak baik menjadi minum konsumsi buat ibu yang menyusui. Pasalnya kadar kafein 1 % saja yang ada dalam asis bisa menjadi pemicu dari alergi ini.
3. Minuman mengandung alkohol
Minuman beralkohol sesungguhnya tidak bagus buat kesehatan apalagi bagi ibu yang sedang menyusui bayinya.Karena bisa saja alkohol itu masuk ke asi yang bisa memicu reaksi alergi pada jabang bayinya.
4. Ikan dengan merkuri
Secara umum kandungan itu terdiri atas protein serta asam lemak omega yang berguna bagi tubuh manusia. Kandungan ikan itu pada bayi akan sangat membantu dalam perkembangan otaknya sehingga sering menjadi bahan rekomendasi para dokter spesialis anak.
Namun bagi ikan yang sudah terpapar dengan merkuri tentu akan berbeda, bukan untuk menyehatkan bayi tapi justru sebaliknya menjadi racun.
Nah bila ikan yang ada kandungan merkurinya itu dikonsumsi ibu menyusui maka hal tersebut menjadi sumber penyebab alergi bagi bayinya.
Menghindari bayi dari Alergi
Pola dan menu makanan yang tepat bagi seorang ibu yang lagi menyusui perlu jadi perhatian serius. ini mengingat dampak berantai yang muncul tidak saja pada diri sang ibu tetapi juga pada bayinya. Oleh sebab itu sangat disarankan buat seorang ibu menyusui untuk berkonsultasi dengan dokter guna meramu menu makan yang tepat.
Mungkin setelah berkonsultasi itu ada banyak jenis makanan yang akan dilarang, akan tetapi sangat penting juga buat ibu menyusui mengkonsumsi makanan seimbang dan bergzi tinggi.
Tindakan pada bayi riwayat alergi
Kalau bayinya sudah pernah sebelumnya terkena alergi, maka berikut ini beberapa tindakan yang harus kamu lakukan :
- Selama kurun waktu empat sampai enam bulan, hindari dulu sang ibu konsumsi susu sapi formula standar. Susu dengan formula hidrolisat parsial dapat menjadi alternatif pengganti susu sapi.
- Mulailah dengan jenis makanan alergenik dalam porsi sedikit semisal telur atau susu dan usahakan hanya makan cukup satu jenis saja.
- Rutin untuk membersihkan tempat bobo bayi agar bebas tungau serta debu.
Untuk bisa bayi terhindar dari alergi makanan, maka sebaiknya lakukan beberapa hal berikut:Selama kehamilan atau menyusui bayi hindari menghirup asap rokok.
- Berikan asi pada bayi selama enam bulan sesudah melahirkan.
- Lakukan penyapihan sesudah bayinya berumur 17 bulan.
- Saat bayinya usia 1 tahun mulai biasakan bayinya bisa konsumsi berbagai jenis makanan atau minuman.
- Saat hamil atau menyusui hindari mengkonsumsi obat keras atau berlabel merah seperti fargetix.
Itulah beberapa ulasan seputar alergi asi, semoga bis bermanfaat