Pasar saham merupakan bagian integral dari sistem keuangan global yang memungkinkan setiap individu dan institusi bisa membeli dan menjual kepemilikan sebuah perusahaan.
Sebagai salah satu indikator utama dari kesehatan ekonomi suatu negara, pasar saham memiliki sejarah panjang. Banyak peristiwa penting dan inovasi dalam dunia keuangan turut serta dalam jejak sejarah kemunculannya.
Asal usul pasar saham
Konsep pasar saham bermula dari eropa pada abad ke 16. Pada masa ini, perusahaan-perusahaan besar yang bergerak pada sektor perdagangan mulai mencari cara buat mengumpulkan dana dari investor.
Salah satu contoh pertamanya dapat kita temukan di belanda tahun 1602. Ketika itu perusahaan hindia timur belanda (VOC) mendirikan bursa saham amsterdam.
Pendirian bursa ini tidak cuma menandai awal dari perdagangan saham, tetapi memberikan model bagi bursa saham seluruh dunia.
Bursa saham amsterdam menjadi pusat perdagangan saham pertama yang memungkinkan masyarakat luas bisa berpartisipasi dalam hal investasi.
Hal ini mendorong perkembangan saham lainnya di belahan negara eropa dan akhirnya menyebar pada seluruh dunia.
Jual beli saham di Amerika Serikat
Di abad ke 18 atau tahun 1792, pasar saham mulai bergeliat di negara Amerika Serikat. Pada tahun tersebut ada sekelompok pedagang saham bersepakat membuat memorandum of understandiung “Buttonwood Agreement”. Inilah yang belakangan menjadi cikal bakal terbentuknya New York Stock Exchange.
Kesepakatan ini dimulai dengan hanya 24 pedagang namun kemudian berkembang menjadi bursa saham terbesar di dunia.
Pada awalnya bursa saham itu berfokus pada perdagangan obligasi dan sekuritas pemerintah namun sejalan waktu saham milik beberapa perusahaan mulai juga diperdagangkan.
Pada tahun 1837, bursa saham Amerika itu mengalami guncangan hebat oleh sebab adanya spekulasi berlebihan dari pedagang saham.
Namun, meskipun ada beberapa krisi finansial di masa berikutnya, bursa saham terus saja berkembang terutama sesudah perang dunia ke II.
Perkembangan pasar saham modern
Pasar saham era modern sekarang ini mendapat pengaruh begitu kuat dari teknologi dan globalisasi. Sejak akhir abad 20, bursa saham modern semakin bergantung pada sistem elektronik untuk memfasilitasi perdagangan.
Sistem perdagangan elektronik pertama kali diperkenalkan pada era 1970 dengan munculnya sistem Nasdaq. Sistem ini memungkinkan transaksi saham itu lewat online saja.
Pada awal tahun 1990, kemajuan teknologi dan internet semakin mengubah cara bursa saham beroperasi. Para investor individu mulai memiliki akses yang lebih mudah ke bursa saham melalui platform online.
Hal ini menjadi pemicu munculnya lonjakan partisipasi investor di pasar saham dan ini menjadi fenomena yang diistilahkan saham internet.
Banyak perusahaan teknologi baru yang ikut melantai di bursa saham meskipun arah bisnisnya kurang jelas.
Namun, gelembung dot-com yang meledak pada tahun 2000 menyebabkan kerugian besar bagi banyak investor. Pemicunya karena saham-saham teknologi yang overvalued mengalami penurunan drastis.
Meskipun demikian pasar saham terus berkembang dan beradaptasi dengan kemunculan bursa saham yang baru pada seluruh dunia.
Peran Bursa Saham dalam Ekonomi Global
Bursa saham memiliki peran penting dalam ekonomi global. Salah satunya adalah sebagai sarana bagi sebuah perusahaan guna mengumpulkan dana publik.
Melalui penawaran umum saham (IPO), perusahaan-perusahaan besar dapat menjual sahamnya ke publik. Tujuannya sudah jelas guna mengisi kantong modal usahanya, biar tidak lagi meminjam ke lembaga keuangan.
Selain itu, bursa saham juga berfungsi sebagai indikator kesehatan ekonomi suatu negara. Kinerja indeks pasar saham seperti S&P 500 Amerika Serikat atau IHSG Indonesia sering jadi acuan para ekonom guna menilai perkembangan ekonomi.
Kenaikan dan penurunan tajam dalam indeks saham seringkali mencerminkan perubahan signifikan dalam kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi.
Pasar saham juga memberi peluang bagi investor individu untuk menumbuhkan kekayaan mereka. Dengan membeli saham, investor bisa memperoleh keuntungan berupa pembagian deviden dan apresiasi nilai saham.
Meskipun demikian pasar saham juga memiliki resiko tinggi, sebab harga saham bisa saja berfluktuasi secara tajam. Perubahan kebijakan pemerintah atau sebab peristiwa global dapat menjadi sumber fluktuasi harga saham itu.
Krisis finansial dan dampaknya
Sepanjang sejarahnya, pasar saham seringkali mengalami krisis besar yang berdampak luas.
Salah satu krisis yang paling terkenal adalah “Great Depression” di tahun 1929 yang menghancurkan pasar saham New York.
Yang terbaru, krisis finansial global tahun 2008 akibat runtuhnya sektor perbankkan Amerika Serikat. Krisis ini menunjukkan rentanya bursa saham terhadap gejolak ekonomi dan kebijakan keuangan yang tidak hati-hati.
Meskipun demikian saham global akhirnya pulih kembali dan bahkan mencatatkan pencapaian tertinggi dalam beberapa dekd terakhir.
Kesimpulan
Sejarah jual beli saham menunjukkan bagaimana sistem keuangan telah berkembang pesat. Mulai dari sebuah perdagangan saham yang terbatas pada bursa kecil eropa yang akhirnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Pasar saham telah memainkan peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Meskipun tidak lepas dari gejolak krisis yang sering kali mengguncang stabilitas keuangan global.
Melalui bantuan tekonologi dan globalisasi, kini akses bursa saham lebih mudah bagi para investor.