Alergi dingin atau dunia medis menyebutnya cold allergy merupakan kondisi unik di mana tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap suhu rendah.
Bagi sebagian orang, paparan udara dingin, air es, atau minuman dingin bisa menimbulkan masalah kesehatan berupa munculnya rasa gatal. Tidak cuma itu saja, bahkan bisa menyerang sistem pernapasan, bersin berlebihan, kulit berwarna kemerahan.
Secara ilmiah, alergi ini terjadi karena reaksi tubuh melepaskan zat kimia bernama histamin dalam jumlah yang besar.
Pelepasan histamin ini menimbulkan reaksi pada sistem kekebalan tubuh kita sehingga muncullah gejala, semisal hidung terasa gatal, bersin, ruam pada kulit.
Menariknya, aleri ini tidak hanya muncul akibat cuaca dingin, perubahan suhu yang mendadak dari suhu hangat ke lingkungan dingin pagi hari bisa memicu reaksi tubuh yang sama.
Mengapa alergi dingin terjadi ?
Penyebab alergi karena suhu dingin ternyata cukup beragam. Faktor usia dan genetik memainkan peran penting. anak-anak dan remaja cenderung lebih rentan terkena alergi ini dibandingkan orang dewasa.
Selain itu kondisi medis tertentu seperti hepatitis, penyakit outoimun dan kanker bisa meningkatkan resiko terpapar bagi seseorang.
Bagi seseorang yang baru saja sembuh dari pneuminia atau radang paru-paru lebih beresiko mengalami alergi cuaca dingin.
Pada sebagian kasus, alergi karena suhu dingin bahkan bisa diwariskan secara genetika keluarga, semisal orang tua yang punya riwayat alergi ini maka otomatis anaknya bisa mengalami hal yang sama.
Secara umum, ada dua jenis alergi dingin yaitu, pertama jenis primer yang munculnya biasanya pada orang dewasa muda tanpa penyakit bawaan. Kedua, jenis sekunder yang biasanya muncul oleh sebab gangguan kesehatan tertentu.
Gejala alergi karena suhu dingin
Tubuh memberikan tanda-tanda jelas saat mengalami alergi dingin, misalnya saat kita menyentuh es batu maka muncul ruam kemerahan pada kulit dalam hitungan detik. Ruam ini biasanya bisa berbentuk sebuah pola melingkar, mirip gambar pulau dan diserta rasa gatal yang hebat.
Gejala lainnya bisa muncul di area mulut dan tenggorokan seperti saat makan atau minum dingin bibir dan tenggorokan terasa bengkak.
Pada kasus berat, alergi ini bisa menyebabkan pembengkakan lidah dan tenggorokan sehingga menimbulkan sesak napas.
Dunia medis menyebutnya sebagai anafilaksis yaitu reaksi alergi ekstrem yang bisa menurunkan tekanan darah seara drastis yang berujung hilangnya kesadaran diri.
Coba kita bayangkan, seandainya ada pasien penderita alergi ekstrem ini berenang di air dingin , tentu bisa tiba-tiba hilang kesadarannya.
Diagnosis dan tes alergi dingin
Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya melakukan wawancara dan pemeriksaan kulit secara langsung. Salah satu tes sederhana ialah dengan menempelkan bongkahan batu es di kulit selama dua hingga lima menit. Jika muncul benjolan merah, besar kemungkinan orang itu mengalami alergi cuaca.
Test sederhana ini mempunyai tingkat sensitivitas sekitar 85% dan spesifitas hampir mendekati 100% sehingga cukup akurat.
Cara mengatasi karena suhu dingin
Hingga kini, belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan orang yang terkena alergi karena suhu dingin . Namun berbagai cara dapat kita lakukan untuk mengendalikan gejalanya.
Langkah paling umum adalah mengkonsumsi obat antihistamin yang punya khasiat mengurangi rasa gatal dan ruam pada kulit.
Jika gejala muncul saat malam hari, maka biasanya dokter memberikan resep antihistamin dengan efek sedatif. Namun pada kasus yang lebih berat, cara mengatasinya dengan obat seperti cyproheptadine, omalizumab atau doxepin.
Selain itu juga, terapi tambahan seperti penggunaan kortikosteroid sistemik, antagonis leukotrien atau hormon sintetis juga bisa membantu dalam pengobatannya.
Penderita alergi ini pada kategori berat bahkan dokter sarankan membawa epinefrin untuk mengatasi reaksi darurat seperti anafilaksis.
Mencegah alergi dingin kambuh
Karena alergi ini bisa kambuh berulang kali, pencegahan menjadi langkah terbaik melalui beberapa cara berikut ini
- Hindari makanan dan minuman yang terlalu dingin
- Konsumsi obat sesuai resep dokter dan jangan menghentikan pengobatan tanpa arahan medis
- Lindungi kulit dari suhu rendah atau angin kencang
- Jika akan menjalani operasi, beri tahu tim medis mengenai kondisi alergi dingin anda
- Segera cari pertolongan medis bila muncul gejala sesak napas atau pembengkakan di wajah dan tenggorokan
Kesimpulan
Alergi karena suhu dingin memang bukan penyakit yang bisa kita sepelekan. Meski tampak sederhana, reaksi tubuh terhadap suhu dingin dapat berujung serius bila tidak tertangani dengan tepat.
Dengan mengenali gejala, memahami penyebab dan melakukan pencegahan, penderita alergi dapat menjalani hidup dengan lebih aman dan nyaman.


