AI DAN SINGULARITAS, kecerdasan buatan

AI DAN SINGULARITAS: PELUANG ATAU ANCAMAN

Diposting pada

AI dan Singularitas : Kemungkinan atau Fiksi?

Pengembangan kecerdasan buatan kemungkinan singularitas merupakan gagasan bahwa kecerdasan buatan dapat dicapai melampaui kecerdasan manusia. Kecerdasan buatan  mengenai singularitas teknologi yang tidak memperhitungkan kecerdasan manusia hanya berdasarkan pada ilmu komputer tetapi mencakup karakteristik seperto pemikiran,  perasaan, dan kebijaksanaan.

Pemrosesan data otomatis yang dibantu AI, seseorang tidak  hanya mengandalkan kecerdasan buatan saja tetapi menggabungkan AI dengan kecerdasan  manusia dapat membantu hasil yang diinginkan karena AI tidak akan pernah sepenuhnya menggantikan kecerdasan manusia [1].

• Peran AI dalam eksplorasi luar angkasa

Pembelajaran mesin algoritma mendalam memungkinkan identifikasi pola, klasifikasi  objek langit, deteksi anomali sehingga mempercepat penelitian ilmiah dalam pemahaman alam semesta.

Dalam misi luar angkasa jarak jauh, komunikasi waktu nyata dengan bumi dapat dibatasi yang menyebabkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan sedangkan  AI memungkinkan wahana antariksa dan robot beroperasi dengan membuat Keputusan tujuan yang sudah ditetapkan. AI memberikan kemampuan para ilmuwan dan teknisi untuk mendorong batas-batas eksplorasi antariksa. Integrasi AI dalam eksplorasi ruang angkasa  memiliki potensi besar untuk kemajuan realisasi ilmiah ruang angkasa yang lebih baik [2].

• Masa depan interaksi manusia-AI

Manusia perlu belajar dari AI dan AI perlu belajar dari manusia. Pembelajaran mesin yang  dipandu secara sosial memberikan sudut pandang masalah pembelajaran mesin sebagai interaksi antara manusia dan mesin.

Jika manusia tidak memahami potensi interaksi AI  yang akan menyatukan sifat-sifat terbaik satu sama lain maka manusia akan menjadi warga di dunianya sendiri.

AI memproses sejumlah besar data jauh lebih cepat daripada yang dapat dipikirkan manusia sedangkan manusia membawa sifat-sifat emosional seperti empati dan penilaian sehingga dapat menghasilkan membuat masa depan manusia dan AI jauh lebih bermanfaat meskipun manusia akan lebih membutuhkan AI daripada AI membutuhkan manusia [3].

• Potensi kolaborasi AI dan teknologi lain (IoT, blockchain, quantum computing)

Komputasi kuantum mempercepat pembelajaran mesin dan pengambilan keputusan, AI memungkinkan pemrosesan data secara real-time di tepi jaringan untuk sistem IoT, blockchain memastikan keamanan analitik menjaga privasi.

Komputasi kuantum memanfaatkan prinsip-prinsip kuantum mekanika untuk melakukan perhitungan lebih cepat daripada perhitungan klasik komputer. Blockchain memastikan keamanan, keterbukaan dan kepercayaan dalam transaksi data sehingga menjadi komponen penting.

IoT memungkinkan pemrosesan data yang cepat dan aman di berbagai lingkungan mulai dari kota pintar hingga sistem. Dengan memanfaatkan ketiga teknologi ini mendorong kemajuan di berbagai industri meningkatkan keamanan bagi masyarakat [4].

• Privasi data dalam era AI

Sistem AI akan data tidak transparan sehingga manusia hanya memiliki kontrol lebih sedikit atas informasi yang terkumpul.  Seperti untuk apa penggunaan informasi itu  dan bagaimana dapat memperbaiki atau menghapus informasi.

Data pribadi seperti foto, suara, riwayat pencarian, hingga relasi sosial dapat kita pergunakan untuk melatih AI tanpa sepengetahuan atau izin pengguna.

Risiko terbesar bukan dari penggunanya langsung tetapi dari penyalahgunaan oleh pihak ketiga. Berbagai oknum  akan  memanfaatkan AI untuk kegiatan yang merugikan pelanggaran hak asasi manusia dalam skala digital global.

Baca Juga  TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PALING GOKIL

• Bias algoritma dan diskriminasi dalam AI

Teknologi pembelajaran mesin yang saat ini digunakan untuk melakukan berbagai tugas dan membuat keputusan sehari-hari yang dilakukan oleh tangan manusia.

Kecerdasan buatan (AI) meningkatkan produktivitas memacu pertumbuhan ekonomi, inovasi ini melampaui kebijakan dan standar nasional yang relevan.

Kesenjangan dalam standarisasi menunjukan kurangnya perlindungan yang memadai terhadap bias algoritma. Tanpa pengawasan yang memadai penggunaan AI dapat menyebabkan serangkaian konsekuensi  yang tidak diinginkan. Misalnya terjadinya  pelanggaran hak sipil dan memperburuk perlakuan tidak adil dalam dunia digital. Perusahaan teknologi harus membangun perlindungan keterbukaan dan akuntabilitas .

• AI dan penganggguran : ancaman atau transformasi?

Pekerja yang sering menggunakan internet dan bekerja jarak jauh lebih khawatir tentang risiko pekerjaan yang disebabkan oleh AI. AI dapat meningkatkan dan mendukung tenaga  kerja manusia daripada menggantikannya.  Penggunaan alat AI dalam tugas – tugas yang melengkapi keterampilan manusia pada praktik berkelanjutan dan peluang berwirausaha.

Pekerja semakin melihat AI sebagai bantuan dalam pekerjaan daripada  ancaman, khususnya dalam sektor yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan teknologi hijau

• Kebijakan AI di berbagai negara

Seiring terus berkembangnya bidang AI, berbagai kebijakan pemerintahan berbagai negara terus mendorong  berbagai  dialog. Dialog tersebut untuk mencari solusi guna menjawab    tantangan dan peluang dari kehadiran kecerdasan buatan. Untuk tata kelola AI yang efektif memerlukan kerjasama berkelanjutan, kemampuan beradaptasi dan komitmen untuk menyeimbangkan inovasi dengan pertimbangan etika

• Masa depan regulasi AI global

dan regulasi di seluruh dunia telah menyusun kerangka hukum untuk mengelola risiko peluang yang muncul  oleh AI. Upaya regulasi di seluruh dunia  menjadi berbeda berdasarkan prioritas politik, ekonomi, dan sosial di kawasan tersebut.

Pemerintah, pemimpin industri dan masyarakat harus bekerja sama untuk membangun dunia dengan melibatkan kecerdasan buatan.

• Implikasi AI superintelligence bagi umat manusia

Supertintelligence bukan hanya pencapaian teknologi yang bisa menjadi penyelamat atau  kehancuran tergantung bagaimana manusia merancang, mengawasi dan mengarahkannya.  Masa depan manusia mungkin bergantung pada keputusan etis dan ilmiah yang telah ada  sebelum singularitas benar-benar terjadi

share
saya seorang penulis profesional yang senang membahas banyak hal dengan tujuan memberi manfaat bagi orang lain