Investasi saham adalah salah satu pilihan paling menarik bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan besar. Oleh sebab itu mereka mencoba berbagai cara untuk bisa bertransaksi di lantai bursa saham.
Beberapa ahli keuangan legendaris menyatakan hal serupa, seperti pendapat jeremy siegel seorang profesor keuangan dari Wharton School university of pennsylvania Amerika Serikat.
Dalam bukunya Stocks for the long run ia menyatakan bahwa saham merupakan aset investasi paling baik untuk periode jangka panjang mengalahkan emas, obligasi dan property.
Alasan Perusahaan Investasi saham
Mengambil data dari Bursa Efek Indonesia, terungkap sejak tahun 2023, sudah ada kurang lebih 833 perusahaan (emiten) yang berada di lantai pasar saham.
Data ini mengindikasikan bahwa saham menjadi alat bantu bagi banyak perusahaan guna menunjang operasional kegiatan bisnisnya
Lantas apa alasan rasional perusahaan harus berjibaku menjual sahamnya ? Berikut 5 alasan utamanya
- Mengumpulkan modal publik secara gratis tanpa perlu meminjam
- Pemilik modal awal perusahaan berdiri bisa menarik sebagian modalnya
- Meningkatkan reputasi dan kredilitas perusahaan di mata publik
- Menjadi sarana untuk mengakuisisi atau membeli perusahaan lain
- Menjadi alat berbagi resiko
Terlepas 5 alasan itu, buat seorang investor saham pemula, kerap muncul pertanyaan jenis saham bagaimana yang bisa mencetak cuan besar ?
Dalam isi artikel ini, saya akan bantu Anda menjelaskan secara detail beberapa investasi saham yang punya potensi mendapat untung.
Investasi saham pada sektor bisnis
Saat ini ada banyak sekali jenis bisnis yang berkembang pesat di seluruh dunia, itu artinya ada banyak juga macam investasi saham yang bisa kita beli di lantai bursa saham.
Sektor pertanian, sektor pertambangan dan migas, sektor infrastruktur dan sebagainya adalah beberapa jenis industri yang sahamnya telah go publik di pasar saham. Sebab itu, kita akan selalu melihat saham dari industri tadi saat berada di lantai bursa perdagangan saham.
Perlu kita tahu, bahwa saham-saham yang sudah terdaftar pada lantai bursa saham ialah saham dari perusahaan yang operasinya sudah berkisar tiga tahun.
Nah keuntungan investor saham, jelas bahwa ia dapat memiliki informasi detail soal trend keuntungan perusahaan itu, sehingga bisa membuat keputusan tepat saat investasi saham.
Jenis saham menurut modal
Salah satu titik penting pada bagian ini ialah nilai saham sebuah perusahaan akan dihitung menurut nilai keseluruhan sahamnya yang terjual habis. Ini secara tidak langsung membuktikan juga harga perusahaan itu sendiri seandainya hendak dijual ke publik.
Berikut ini akan saya jelaskan sedikit tiga kelompok saham menurut besaran modal perusahaan, yaitu:
1. Modal besar
Karena total sahamnya hingga bernilai Rp. 40 triliun, investasi saham pada kategori pertama ini umumnya investor sangat minati . Alasannya karena rata-rata perusahaan tersebut memiliki reputasi kinerjanya jangka panjang yang baik/ Selain itu pula perusahaan akan selalu membayar deviden setiap tahun secara rutin.
2. Modal menengah
Total saham dengan range nilai di bawah Rp. 40 triliun merupakan kategori saham tingkat menengah dan umumnya perusahaan yang baru berkembang. Tidak mengejutkan harga sahamnya condong berfluktuasi dan murah.
Jika modal anda tidak terlalu longgar maka dapat mempertimbangkan buat investasi saham di kategori kedua ini. Alasannya harga sahamnya masih bisa terjangkau, serta fundamental perusahaan dalam batas aman dan tidak terlalu membuat sport jantung.
3. Modal kecil
Saham pada kategori ketiga ini bernilai total di bawah Rp. 1 triliun. Dari sisi tingkat resikonya termasuk tinggi , jadi tidak saya rekomendasikan bagi investor pemula untuk investasi saham di level ini.
Saham berdasarkan indeks saham
Harus kita tahu bersama harga saham di lantai pasar modal sering berfluktuasi dalam range harga yang besar atau kecil. Perubahan harga itu yang menunjukkan indeks saham sesungguhnya.
Berikut ini sepuluh indeks saham yang terpopuler, yaitu
1. Indeks saham LQ45
Semua saham perusahaan yang berada dalam kategori ini harus mempunyai tingkat likuiditas dan kualitas yang unggul, seperti yang tersirat dalam singkatan namanya LQ.
Kelompok saham perusahaan Lg terdiri atas 45 saham utama, beberapa diantaranya saham ANTM, ADRO, UNVR, BBCA, ACES, ARTO, AKRA serta BBRI.
2 Syariah
Dalam berapa dekade terakhir, kemunculan istilah saham syariah mulai mematik perhatian di lantai pasar modal. Ini merupakan sebuah ekonomi islam yang menjadi bagian dalam ajaran islam.
Umat muslim memakai istilah syariah guna berinvestasi karena mengikuti tuntunan al-quran yakni menjauhi perbuatan riba serta menegakkan prinsip keadilan (surat al-maidah : 8).
Prinsip saham syariah pada intinya mengutamakan keadilan dalam berbagi resiko dan keuntungan bagi investor sehingga tidak ada pihak yang merasa rugi sedikitpun.
Ini hal menarik dan sangat saya anjurkan kepada investor pemula, karena keadilan menjadi pondasi dasar kesepakatan saat melakukan investasi saham
3. Saham BUMN
Perusahaan BUMN sudah mahfum publik ketahui sebagai milik pemerintah Indonesia seperti saham ADHI, PTBA, SMGR dan banyak lagi. Tidak kurang ada 20 jenis indeks saham milik pemerintah yang sudah launching di lantai bursa efek indonesia.
Dalam pandangan saya, saham BUMN bisa menjadi pilihan utama bagi investor karena sudah pasti terjamin modal usahanya bakal kembali saat ada badai moneter.
Saham yang didasarkan pada hak tagih
Saham sebagai instrumen dalam perekonomian global akan selalu memiliki resistensi perubahan karena adanya pengaruh dari variabel ekonomi yang lain.
Oleh sebab itu perlu kita sadari selalu saja ada resiko yang muncul dibalik perdagangan saham di bursa efek. Kalau resiko yang muncul menimbulkan keuntungan maka alhamdulilah. Tapi sebaliknya kalau menimbulkan kerugian tentu bakal menguras air mata.
Nah mengantisipasi resiko tadi maka perlu kita tahu ada dua jenis saham yang memiliki klaim hak tagih.
1. Saham reguler
Ini merupakan jenis saham umum yang berada pada lingkaran perdagangan saham. Hal mana seorang investor saham mempunyai hak guna mendapat jatah deviden dari keuntungan perusahaan. Akan tetapi saat kantong perusahaan kempis alias merugi maka imbasnya investor pun harus turut menanggungnya. Tidak ada jatah deviden dari perusahaan alias tanggung bersama kerugian yang ada.
2. Saham favorit
Nah saham kedua ini paling banyak investor senangi karena kendati perusahaan tidak dapat laba sama sekali , pihak investor akan selalu dapat jatah keuntungan. Saham ini biasa dibilang saham blue chip atau saham lapis satu.
Bank central asia, telkomsel dan unilever merupakan salah satu kelompok saham blue chip karena punya kinerja perusahaan yang stabil. Tentunya saham ini, sangat sangat saya rekomendasikan bagi investor pemula biar dapat jatah deviden terus setiap tahunnya.