cara mengolah limbah organik
mengolah limbah organik

LIMBAH ORGANIK : SUMBER PUPUK DAN ENERGI

Diposting pada

limbah  organik  merupakan salah satu produk sisa dari pertanian  dalam bentuk sisa batang daun dari tanaman yang telah dipanen.

Proses pengolahan limbah pertanian organik harus dilakukan dengan hati-hati agar limbah tersebut tidak berubah menjadi gas rumah kaca.

Model Limbah organik

Dalam pertanian organik, sisa tanaman malah sangat bermanfaat, meskipun industri sering menghasilkan residu.

1. Kompleks

Jika Anda ingin membuat pupuk organik atau kompos, limbah pertanian organik adalah pilihan terbaik. Ini disebut sebagai pilihan terbaik karena limbah tidak mengandung bahan kimia yang tidak dapat tercerna secara alami.

Mengembalikan sisa tanaman ke alam adalah cara yang bijak untuk mencegah sampah biologis tidak membuang-buang.

Salah satunya adalah menghasilkan kompos yang menguntungkan untuk menyuburkan tanaman. Walaupun data menunjukkan bahwa waktu paling lama untuk menjadi pupuk adalah satu bulan, tetapi dengan starter EM4, proses pembuatan dapat dipercepat.

Bagi yang tertarik, prosesnya sederhana. Mengumpulkan sisa tanaman pertanian pada beberapa wadah cukup. Sirumkan EM4 sesuai dengan petunjuk penggunaan.

Secara umum, petani memfermentasikan limbah selama tiga hingga empat minggu untuk mengubahnya menjadi pupuk yang kaya hara.

Mereka dapat dengan mudah menemukan produk EM4 pertanian di berbagai toko pertanian, dan menggunakan produk ini untuk mempercepat proses transformasi sisa bahan organik menjadi tanah.

Anda dapat mempercepat proses dengan mengurangi ukuran sisa limbah organik sehingga proses penguraiannya lebih cepat.

2. Pupuk organik cair

Petani juga dapat mengolah limbah organik, seperti kulit buah-buahan, menjadi pupuk organik cair.

EE, atau eco enzyme merupakan salah satu contoh pupuk organik cair  yang   populer akhir-akhir ini.

Beberapa orang menggunakan pupuk ini sebagai obat tanaman karena sangat bermanfaat bagi tanaman. Untuk membuatnya, mereka mencampurkan kulit buah, gula, dan air, lalu memfermentasikannya selama beberapa waktu.

Baca Juga  AGROFORESTRI ORGANIK : SOLUSI BUDIDAYA RAMAH LINGKUNGAN DI INDONESIA

Buat enzyme ekologi, proses fermentasinya akan memakan waktu hingga tiga bulan lamanya.

Untuk memakai  POC ini, kita perlu melarutkan konsentrasi pupuk organik itu ke dalam air. Karena pupuk organik tidak seganas pupuk kimia, perbandingan antara pupuk dan air biasanya 1:10.

3. Kompost Vermicompost

Petani juga dapat menggunakan vermicompost, metode pengolahan limbah pertanian yang menggunakan cacing sebagai pengurai organik alami.

Seperti yang diketahui, ekskresi cacing mengandung banyak unsur hara, membuatnya ideal untuk pengolahan limbah pertanian organik.

Jika Anda memilih vermicompost, Anda harus memastikan bahwa cacing Anda masih ada, karena seringkali cacingnya hilang. Ini menghasilkan waktu pengomposan yang lebih lama.

4. Biomassa

Jika petani mengolah limbah pertanian dengan benar, mereka dapat menghasilkan biogas yang berguna untuk keperluan rumah tangga.

Meskipun pengolahan limbah yang terakhir belum sepopuler sebelumnya, manfaat ekonominya lebih besar.

Petani dapat menjual biogas mereka kepada masyarakat dan menghasilkan uang dari sampah. Mereka juga dapat memanfaatkan sisa fermentasi padat sebagai pupuk ramah lingkungan dan menggunakan cairannya sebagai pupuk organik cair

Pengolahan limbah pertanian organik dengan benar akan menghasilkan penghasilan yang menjanjikan dan lingkungan yang bebas kimia.

Namun, untuk mewujudkan masyarakat yang lebih mandiri dan sehat, hal ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah.

share
saya seorang penulis profesional yang senang membahas banyak hal dengan tujuan memberi manfaat bagi orang lain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *