Kita menyadari Teknologi ramah lingkungan merupakan salah satu terobosan penting dalam revolusi industri 4.0 di jaman digital sekarang ini. Teknologi ini telah berkembang dengan cepat di seluruh dunia dan tanpa kita menyadarinya telah menimbulkan ancaman pemanasan global yang semakin ganas.
Berbagai sektor, mulai dari energi hingga transportasi, mulai menggunakan teknologi ramah lingkungan setelah menyadari relevansinya. Namun pada sisi lain, kehadiran teknologi pada sektor industri telah membawa dampak pencemaran pada udara, air, serta tanah.
Tidak sedikit orang yang berpendapat bahwa sektor penting seperti pertambangan, minyak bumi, dan transportasi adalah penyebab utama pemanasan global dan efek rumah kaca.
Namun, tahukah Anda bahwa ponsel pintar yang banyak orang pergunakan juga berkontribusi terhadap jumlah emisi yang signifikan? Emis karbon dan gas rumah kaca adalah salah satu penyebab pemanasan global.
Menurut penelitian The Conversation, emisi ponsel pintar akan meningkat 11% pada tahun 2020, naik dari hanya 4% pada tahun 2010.
Contoh lain adalah penggunaan kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil, yang menghasilkan asap buangan, yang menghasilkan banyak karbon yang mencemari atmosfir Bumi.
Akibatnya, tidak hanya industri besar yang harus mulai mempertimbangkan penggunaan teknologi dengan cara yang ramah lingkungan, tetapi masyarakat umum juga harus mulai menyadari dampak negatifnya.
Jenis teknologi mana yang bermanfaat bagi lingkungan?
Kita menyadari atau tidak, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan memiliki dampak negatif pada perilaku manusia. Pembangunan manusia banyak menyebabkan kerusakan lingkungan Bumi.
Masanet dan Liodra (2006) menyatakan bahwa kerusakan lingkungan akan terjadi jika pelaksanaan pembangunan hanya untuk keuntungan ekonomi tanpa mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Pada akhirnya, kerusakan ini akan manusia rasukan.
Konsep ramah lingkungan banyak dalam bisnis, baik dalam menangani masalah lingkungan maupun dalam strategi pemasaran.
Menurut Siswanto (2016), istilah teknologi ramah lingkungan telah muncul secara signifikan dalam buku ajar strategi pemasaran, jurnal, dan kata-kata seperti iklan lingkungan, iklan lingkungan, iklan hijau, dan iklan sustainable.
Sebagai akibat dari masalah pemanasan global dan perubahan iklim, banyak teknologi yang mendukung konsep ramah lingkungan mulai dikembangkan untuk mendukung aktivitas sehari-hari manusia.
Istilah Teknik bersumber muasal dari bahsa Yunani yaitu “techne”, yang artnya “keterampilan” atau “seni”. Oleh sebab itu, bisa kita menyatakan bahwa teknologi merupakan peralatan yang manusia gunakan dalam proses menyelesaikan pekerjaan.
Oleh karena itu, teknologi ramah lingkungan didefinisikan sebagai teknologi yang memudahkan kehidupan manusia tanpa merusak atau membahayakan lingkungan.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Kementerian Lingkungan Hidup bahwa penelitian teknologi yang dianggap ramah lingkungan harus memasukkan aspek lingkungan. Teknologi ini diharapkan dapat mencegah atau mengurangi kerusakan lingkungan.
Konsep Teknologi Bersih bagi Lingkungan
Menurut Adibroto (2002), pencapaian tujuan teknologi berwawasan lingkungan bergantung pada seberapa baik teknologi tersebut dapat mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan.
Teknik ramah lingkungan biasanya menggunakan sumber daya yang bisa diperbaharui, seperti sinar matahari, air, dan angin. Selain sumber daya alam, teknologi ini juga dapat menggunakan materi yang tidak merusak lingkungan.
Teknologi yang ramah lingkungan bukan hanya solusi untuk masalah lingkungan, tetapi mereka juga akan memengaruhi kelestarian lingkungan dan kelangsungan hidup manusia di masa depan.
Teknologi dianggap ramah lingkungan jika memenuhi persyaratan berikut:
Ada beberapa persyaratan standar untuk menilai teknolgoi itu ramah lingkungan atau tidak, seperti :
Pemurnian (Refine): maksudnya harus bisa memakai bahan ramah lingkungan dan prosesnya lebih aman bagi lingkungan sekitar.
Pengurangan (Reduce): Meningkatkan penggunaan bahan baku dengan mengurangi jumlah limbah.
Penggunaan Kembali: maksudnya, proses pengolahan bahan sisa atau limbah bisa bermanfaat ulang pada proses berikutnya.
Daur ulang, atau limbah: Limbah diproses dengan cara yang sama seperti limbah untuk digunakan kembali, bukan dengan cara yang berbeda.
Pemulihan (Recovery): Memanfaatkan limbah sebagai bagian dari proses pengolahan untuk memenuhi kebutuhan tambahan.
Pemanfaatan Energi (Retrieve Energy): Dalam proses produksi, Anda dapat menghemat energi, yang membuatnya lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, teknologi dapat berkontribusi secara positif terhadap keberlanjutan lingkungan dan membantu mengurangi dampak yang merugikan bagi Bumi.
Beberapa Teknologi Ramah Lingkungan dan Fungsinya
Ada banyak ikhtiar untuk memastikan bahwa teknologi itu tidak menimbulkan dampak merusak lingkungan, seperti
a. Merancang design teknologi yang mempunyai limbah cuma sedikit
b. Membuat tekbologi yang tidak mengotori atau merusak lingkungan.
Kehidupan sehari-hari manusia dan keberlangsungan hidup di Bumi akan sangat mempengaruhi pada penggunaan teknologi ramah lingkungan. Berikut ini merupakan contoh teknologi ramah lingkungan:
1. Biogas: yaitu sebuah energi terbarukan hasil pengolahan bahan-bahan organik
Salah satu sumber energi adalah biogas, sebagai hasil melalui fermentasi bahan organik seperti kotoran hewan, manusia, atau limbah rumah tangga.
Biogas ini mengandung gas metana dan karbondioksida, yang dapat kita gunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik dan kendaraan.
Biogas tidak hanya murah, tetapi juga merupakan solusi cerdas untuk mengelola limbah dengan memanfaatkan sumber daya yang sebelumnya dianggap sampah. Ini membantu menjaga lingkungan.
2. Lemari Es non Listrik:
Pada sebuah ajang World Creativity Festival Advanced Institute and Technology (KAIST) Korea Selatan tahun 2015 silam, anak bangs Arya dan Sanika merancang sebuah lemari es tanpaada aliran listrik.
Mereka menggunakan botol styrofoam atau kaleng biskuit sebagai wadah untuk menyimpan sayur atau buah, pasir, dan air dingin.
Hal ini tidak hanya mengurangi konsumsi energi, tetapi juga membantu pelestarian makanan dan mengurangi pemborosan makanan.
3. Lampu abadi :
Lampu abadi atau seumur hidup adalah teknologi yang mengandalkan bakteri bioluminescence untuk menghasilkan cahaya hemat energi yang tahan lama dan hemat energi.
Elok Fitriani Tauziat, Nurhasna Fauziyyah, dan M. Alfian Arifin berhasil menemukan inovasi ini. Menggunakan peralatan Biolie dan bantuan bakteri Bioluminescence dapat menghasilkan sumber listrik sebesar 10,68 watt sebagai sumber cahayanya.
Jika diberikan nutrisi dari sayuran difermentasi, lampu seumur hidup ini dapat membantu mengatasi krisis listrik dan akan tetap menyala selama waktu yang lama.
4. Kincir Angin: Energi Bersih Alternatif
Kincir angin adalah solusi inovatif untuk menggantikan sumber energi dari bahan bakar fosil, yang telah banyak negara pergunakan seperti Belanda dan Indonesia.
5. Mobil Listrik: Inovasi Transportasi Ramah Lingkungan
Mobil listrik adalah inovasi teknologi baru yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi yang merugikan lingkungan.
Solusi transportasi yang lebih hijau dan ramah lingkungan seperti mobil listrik telah muncul.
6. Motor Listrik: Inovasi Semarang yang Ramah Lingkungan
Inovasi ini tercipta untuk membantu kampanye pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor. Harapannya menjadi solusi untuk mengurangi polusi di Kota Semarang.
7. EcoATM: Pengelolaan Ponsel Bekas yang Ramah Lingkungan
EcoATM merupakan sebuah mesin otomat buat menjual atau mendaur ulang sebuah ponsel atau pemutar musik MP3 bekas.
Mesin ini dapat mengambil barang bekas dari pengguna, menjualnya atau mendaur ulangnya, dan mencegah zat berbahaya bocor ke dalam tanah.
8. Penyegar Udara Inovatif yang Berasal dari Kotoran Sapi: Bau Alam dan Wangi
Dwi Nailul Izzah dan Rintya Aprianti Miki memenangkan olimpiade sains berkat inovasi teknologi mereka: mereka membuat penyegar udara yang terbuat dari kotoran sapi, yang ramah lingkungan.
Meskipun berasal dari limbah, penyegar udara ini mengeluarkan bau tanaman yang asli. Karena tidak mengandung zat kimia berbahaya, produk mereka aman bagi lingkungan dan kesehatan.
9. Panel Surya: Sumber Energi Bersih yang Berasal dari Matahari
Panel surya adalah teknologi yang ramah lingkungan yang menghasilkan listrik dengan memanfaatkan energi matahari dan sangat populer di banyak negara, termasuk Indonesia.
Selain mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil, panel surya juga mengurangi emisi gas rumah kaca yang merugikan lingkungan.
Karena teknologi ini dapat kita pergunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik perumahan dan bahkan bisnis, penggunaan teknologi ini akan membantu menghemat biaya listrik.
10. Kompor Hidrogen: Alat Memasak Ramah Lingkungan
Satu lagi contoh anak bangsa yang inovatif dalam hal menjaga lingkungan. Dede Miftahul Anwar menciptakan kompor terobosan yang menggunakan hidrogen atau air sebagai bahan bakar.
Ini adalah inovas sebagai tanggapan terhadap masalah gas elpiji di Desa Cihambulu, Kabupaten Subang. Kompor hidrogen ini sangat hemat serta ramah lingkungan.
Memaksimalkan sumber daya alam dengan memanfaatkan teknologi berkonsep ramah lingkungan adalah pilihan terbaik sehingga lingkungan dapat lebih terjaga.
Limbah yang sering menjadi masalah juga dapat kita olah dengan menggunakan bahan baku baru yang ramah lingkungan.
Kita harus melakukannya secepat mungkin. Sekali lagi, teknologi yang ramah lingkungan dapat mengurangi kerusakan lingkungan dan kualitas hidup manusia.