kerajaan romawi

KERAJAAN ROMAWI: SEJARAH KERUNTUHANNYA

Diposting pada

Kerajaan romawi masih merupakan salah satu legenda kerajaan yang paling populer. Banyak orang mengaitkan berbagai cerita dengan Romawi, salah satunya kisah tentang Yesus yang pasukan Romawi salibkan di Bukit Golgota.

Kota Roma, yang dulunya menjadi ibu kota Kekaisaran Romawi, turut memelopori perkembangan awal kekristenan.

Pendiri kerajaan Romawi kuno

Di tahun 753 sebelum masehi, kerajaan Romawi hanyalah sebuah kota kecil yang belum menjadi kerajaan. Menurut sejarah, Romulus dan Remus adalah pendiri.

Menurut Wikipedia, seekor serigala betina memelihara dua pendiri kota Roma hingga mereka tumbuh menjadi remaja.

Keturunan Romulus dan Remus berasal dari raja Numitor, seorang raja dari wilayah Alba Longa di tengah Italia, 19 km tenggara dari Roma.

Alih-alih menunggu lama untuk mengganti peran ayah mereka sebagai raja Numitor, Romulus dan Remus ingin mendirikan kota baru saat mereka masih kecil.

Akhirnya, Romulus memilih Bukit Aventinus, sementara Remus memilih Bukit Palatium untuk membangun kota yang mereka impikan.

Ketidaksepakatan ini mendorong mereka menyelesaikan konflik melalui pertarungan.

Romulus mengalahkan juaranya, dan mulai membangun Roma pada 21 april 753 sebelum masehi.

Romulus kemudian mendirikan Kerajaan Romawi, yang terus-menerus menghadapi serangan dari bangsa Galia di bagian barat Eropa.

Serangan bertubi-tubi itu menyebabkan kota Roma hancur, dan raja Romawi terkenal meninggal.

Kepala negara-negara Romawi

Setelah Romulus meninggalkan kerajaan, sepuluh anggota senat terpilih mengambil alih kepemimpinan. Mereka inilah yang kemudian menyiapkan sosok yang akan memimpin kerajaan romawi selama periode berikutnya. Akhirnya, numa pompilius dipilih sebagai raja periode berikutnya.

Di bawah pemerintahan numa pampilius, Romawi berkembang pesat. Dia mencapai perdamaian dengan kerajaan dekat Roma. Selain itu, bangsa Romawi mengubah kalender dan menambahkan bulan Januari serta Februari.

Baca Juga  MELKISEDEK DALAM TEOLOGI KRISTEN

Untuk mempermudah administrasi, mereka membagi wilayah kota Roma menjadi beberapa distrik. Pemerintah Romawi membagikan tanah secara gratis kepada rakyat, dan mereka juga mendirikan serikat dagang untuk mendukung kegiatan ekonomi.

Setelah numa pampilius meninggal pada tahun 674 sebelum masehi, pemimpin kerajaan Romawi berganti hingga lima kali, yaitu:

Tullus hositilius, Ancus marcius, Tarquinius priscus, Servius tullius, Tarquinius superbus, dan lainnya.

Masing-masing dari kelima raja ini memimpin   Romawi dengan cara yang berbeda, yang membawa kejayaan sekaligus menghancurkan.

Contohnya, kota Roma mengalami pembangunan yang luar biasa pesat selama pemerintahan raja Ancius Marcius dan raja Servius Tullius. Kedua raja ini senang membangun kotanya. Ketika mereka berdua menjadi raja Romawi, mereka membangun pabrik, penjara, pabrik garam, jembatan, dan melakukan sensus penduduk.

Namun, kerajaan Romawi banyak terlibat dalam pertempuran dengan kerajaan tetangga pada masa raja tullus hostilius, tarquinius priscus, dan tarquinius superbus. Ketiga raja ini senang berperang karena mereka ingin memperluas wilayah kekuasaan mereka.

Pada saat ini, kota Romawi tidak dibangun sama sekali karena biayanya digunakan untuk perang. Ironisnya, kerajaan Romawi runtuh pada tahun 509 sebelum masehi saat raja Tarquinius Superbus memerintah.

Tahun ini menandai akhir bangsa Romawi kuno dan transisi ke pemerintahan republik.

share
saya seorang penulis profesional yang senang membahas banyak hal dengan tujuan memberi manfaat bagi orang lain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *