kegunaan formaldehide

FORMALDEHIDA: KEGUNAAN DAN RESIKONYA

Diposting pada

Apakah Anda tahu apa itu Formaldehida? Salah satu senyawa kimia yang banyak digunakan sebagai pengawet adalah formaldehida, yang awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov pada tahun 1859, tetapi baru diidentifikasi oleh Hoffman pada tahun 1867. Formaldehida memiliki rumus kimia CH2O. Formaldehida, metabolit mikroorganisme, termasuk manusia, dapat diproduksi dalam jumlah kecil.

Formalin juga berasal dari pembakaran zat karbon dan reaksi antara cahaya matahari dan oksigen dengan metana dan hidrokarbon lain di atmosfer Bumi. Anda ingin tahu lebih banyak tentang Formaldehida atau Formalin? Lihat diskusinya di bawah ini ya!

Apa sebenarnya Formaldehida?

Larutan formalin, yang biasanya tidak berwarna dan memiliki bau yang sangat menusuk, terdiri dari 37% formaldehid dan sering ditambahkan pengawet sebesar 15%. Dalam beberapa industri, bahan ini digunakan sebagai pengawet dan desinfektan. Sejauh ini, penggunaan formalin sendiri tidak dilarang. Namun, setiap pekerja yang bekerja dengan senyawa ini harus menggunakan APD lengkap dan ekstra hati-hati karena resiko yang ditimbulkan oleh paparan senyawa yang sangat tinggi.

Dalam istilah lain, formalin

Formalin memiliki banyak nama di toko. Misalnya, Formol, Morbicid, Methanal, Formic aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methylene aldehyde, Oxomethane, Formoform, Formalith, Karsan, Metylene glycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols, Superlysoform, Trioxymethylene, dan Trioxane.

Rumus Kimia Formaldehida dan Karakteristiknya

Memiliki rumus CH2O, densitas 815 kg/m3, berat molekul 30,031 gram/mol, dan titik didih -19 °C dan titik leleh -92,0 °C. Memiliki bau yang menyengat, memiliki tingkat kompleksitas 2 dan tidak berwarna jika berbentuk gas. Ini juga dapat larut dalam air dan aseton.

Dalam reaksi dengan basa, seperti natrium hidroksida, formaldehida menghasilkan natrium format dan metanol. Persamaan kimianya adalah sebagai berikut: 6HCHO + 4NH3 → (CH2)6N4 + 6H2O. Senyawa ini juga dapat bereaksi dengan ammonia dan membentuk formamidine dan air. Persamaan kimianya adalah sebagai berikut: 2HCHO + NaOH → HCOONa + CH3OH.

Fungsi Formaldehida

Senyawa kimia ini banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti membuat resin, membuat beberapa produk, dan membuat pengawet. Mereka juga digunakan dalam industri pertanian dan medis (untuk desinfektan, fungisida, fumigan, dan pengawet).

Formaldehida biasanya dijual sebagai formalin dengan larutan air 37%, dan terbentuk dari reaksi seperti oksidasi uap metanol. Karena merupakan kombinasi antara hidrogen, oksigen, dan karbon, senyawa ini juga memiliki sifat antibakteri yang baik.

Ini adalah beberapa aplikasi tambahan untuk Formaldehida, juga dikenal sebagai Formalin:

  1. Banyak digunakan untuk membunuh kuman dan membersihkan lantai, gudang, dan pakaian.
  2. Bisa digunakan untuk membunuh serangga seperti lalat.
  3. salah satu senyawa kimia yang dibutuhkan dalam proses pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin kaca, dan bahan peledak.
  4. Pengeras lapisan kertas dan gelatin dalam dunia fotografi
  5. bahan baku  untuk membuat pupuk urea.
  6. Bisa digunakan untuk membuat  parfum, mengeraskan kuku,  perekat plywood serta pencegahan korosi sumur minyak.
  7. cairan yang digunakan untuk pembalsem dan pengawet mayat.

Formaldehida dapat digunakan sebagai pengawet dalam cairan pencuci dan pembersih khusus, lilin, dan produk rumah tangga lainnya dalam konsentrasi yang sangat kecil, yaitu kurang dari 1%.

Efek Samping Bersentuhan dengan Formaldehida

Ambang batas formalin dalam tubuh manusia adalah 1 mg/liter, menurut International Programme on Chemical Safety (IPCS). Lebih dari itu, itu akan menyebabkan kerusakan pada sistem dan organ tubuh. Hal ini dapat terjadi dalam waktu singkat atau panjang, baik melalui kontak langsung, hirupan, atau tertelan.

Ada dua jenis efek: akut dan kronik.

Efek dampak akut langsung terlihat. Gejalanya seperti reaksi alergi berlebihan, iritasi kulit, mata berair dan kemerahan, terasa mual dan muntah, merasa pusing, sakit perut, dan rasa terbakar.

Paparan Formaldehida yang terus berlanjut dan berulang akan  menyebabkan efek kronik. Misalnya, karyawan yang terpapar zat ini secara langsung atau individu yang secara tidak sadar mengonsumsi makanan yang mengandung Formalin selama waktu yang lama.

Ciri-ciri dampak kronik ini termasuk iritasi yang parah, gangguan pada organ hingga saraf pusat, dan potensi akibat karsinogenik. Tubuh dapat mengalami efek negatif jika formalin menumpuk dalam jangka waktu yang lama.

Apakah Formaldehida Bisa Digunakan dalam Makanan?

Sebuah artikel berjudul “Penggunaan Formalin dalam Bahan Makanan” yang diterbitkan dalam Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (2013) membahas penelitian tentang penggunaan Formalin dalam bahan makanan, menyatakan bahwa penggunaan Formalin sebagai tambahan pada makanan dilarang karena dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Formalin tidak hanya bersifat karsinogenik dan menyebabkan iritasi pada lambung, mata, hidung, dan tenggorokan, tetapi juga dapat menyebabkan dermatitis, reaksi alergi, dan kanker faring, nasofaring, dan otak, menurut International Agency for Research on Cancer (IARC) (Zhang et al. 2009).

Oleh karena itu, sesuai dengan SK Menperindag Nomor 254/MPP/Kep/7/2000 tanggal 4 Juli 2000, yang mengatur “Tata Niaga Impor dan Perindustrian Bahan Berbahaya”, distributor tertentu harus bertanggung jawab atas produksi dan penyebaran formalin. Ini berarti bahwa pemrosesan dan pendistribusiannya diatur secara ketat dan tidak boleh dilakukan sesuka hati.

Salah menggunakan Formaldehida atau Formalin

Meskipun Formaldehida memiliki batas penggunaan yang ketat dan dilarang digunakan untuk bahan makanan, sejumlah produsen nakal tetap nekat menggunakannya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi yang lebih besar dari produk yang dibuat. Produk yang mengandung Formaldehida atau Formalin biasanya lebih awet, tahan lama, dan tidak mudah busuk. Namun, jika digunakan dalam jangka panjang, akan sangat berbahaya bagi kesehatan pengguna.

Sebagai hasil dari berbagai survei dan pemeriksaan laboratorium, beberapa produk makanan tertentu yang sering menggunakan formalin telah ditemukan:

  1. Ikan: Cirinya terlihat warnanya putih bersih dan kenyal, dan insangnya itu berwarna merah tua, bukan berwarna merah segar. Ini tetap awet selama beberapa hari dan tidak membusuk dengan mudah.
  2. Ayam potong: ayam yang diawetkan dengan Formaldehida biasanya putih bersih dan pucat, dan mereka awet dan tidak akan busuk meskipun disimpan di suhu ruang selama waktu yang lama.
  3. Mie basah: Banyak pabrik yang membuat  mie basah menggunakan Formaldehida sebagai pengawet produknya. Mie yang diformalin lebih awet dan rasanya lebih aneh.
  4. Tahu: tahu yang sudah diformalin biasanya memiliki bentuk yang luar biasa, kenyal, tidak mudah rusak, dan sangat awet.

Kita harus Waspada makanan yang mengandung formaldehida. Kita harus lebih selektif dan jeli dalam memilih makanan dan pilihlah bahan makanan yang segar dan aman untuk dikonsumsi.

Makanan yang mengandung formaldehida, meskipun dalam jumlah rendah, akan masuk ke dalam tubuh Anda dan dapat menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka panjang.

Apa yang Terjadi Setelah Kontak dengan Formaldehida?

Sebagai contoh, ketika formalin digunakan dalam industri plywood atau kayu lapis, resin melepaskan senyawa ini secara bertahap dengan kadar 0,1 mg/kg di udara.

Formaldehida dapat menyebabkan efek yang berbeda-beda pada tiap orang, seperti merasa pusing, kegerahan, rasa kepanasan, air mata keluar terus dan iritasi di bagian kepala dan membran mukosa

Meminum jumlah besar Formaldehida secara tidak sengaja dapat menyebabkan kematian. Tubuh merubah zat ini menjadi asam yang bisa meningkatkan keasaman dalam darah. Akibatnya, nafas menjadi lebih pendek, yang menyebabkan hipotermia, yang dapat menyebabkan koma dan kematian.

Dalam beberapa penelitian yang menggunakan binatang percobaan, subjek yang menghisap Formaldehida secara teratur mengembangkan kanker hidung dan tenggorokan. Dalam studi lain, kandungan Formaldehida, juga dikenal sebagai Formalin dalam kadar rendah yang digunakan dalam bahan bangunan, tidak menyebabkan efek berbahaya pada hewan di sekitarnya.

Penutup

Kita sudah mengenal isilah Formalin, atau dalam isilah kimia lain  formaldehida, adalah sebuah cairan  kimia  buat mengawetkan dalam beberapa industri. Meskipun memiliki beberapa manfaat, gunakan dengan hati-hati karena paparan Formaldehida yang terakumulasi dalam tubuh dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan efek kesehatan yang buruk.

share
saya seorang penulis profesional yang senang membahas banyak hal dengan tujuan memberi manfaat bagi orang lain